Thursday, November 18, 2010

Programmer komputer pertama ternyata seorang wanita

Ada Lovelace. Namanya memang tidak setenar Charles Babage atau Alan Turing, namun ternyata dialah programer komputer pertama yang layak dikenang oleh para penggila tekhnologi saat ini.
Bernama lengkap Augusta Ada King, Countess of Lovelace lahir pada Desember 1815. Ada adalah anak satu-satunya Lord Byron seorang penyair terkenal masa itu. Namun Ada sendiri tak pernah mengenal ayahnya sebab pernikahan ayah dan ibunya sangat singkat. Ibu Alda, Annabella, mendidik Ada untuk lebih mengandalkan otak kirinya agar tidak mengikuti jejak karir ayahnya. Ada memang menjadi sangat pandai di bidang matematika sejak usia dini. Tahun 1828 ia pernah mendesain mesin terbang.
Tahun 1843 ia bertemu Charles Babbage dan membantunya menulis program komputer pertama di dunia bagi meswin ciptaan Babbage, Analitycal Engine yang merupakan cikal bakal  komputer saat ini.
Bagian penting yang menjadi kontribusi permpuan tersebut adalah menerjemahkan memoar Luigi menabrea dan menambahkan catatan yang meliputi metide kalkulasi nomor-nomor Bernoulli pada mesin tersebut. Ada juga telah menulis sejumlah penjelasan awal mengenai komputer dan software. Sayangnya ia tak pernah bisa menuntaskan pengembangannya seputar dunia komputer uty, sebab ia meninggal dalam usia 36 tahun karena kanker dan  pendarahan pada 27 November 1852.
Tahun 1843, Ada menulis paper mengenai pengembangan software komputer, kecerdasan buatan, dan musik komputer. Pada 1980, Departemen Pertahanan Amerika Serikat memberinya penghormatan dengan menamakan bahasa pemrograman komputernya “Ada”.
Pertanyaannya adalah, mengapa nama Ada Lovelace tidak sepopuler Charles Babbage sebagai inventor komputer awal ? bisa jadi karena memang usianya yang cukup pendek, sehingga tidak bisa menuntaskan sejumlah temuan dan penelitiannya. Ada juga yang beranggapan karena isu gender. Seperti kita tahu bahwa dunia tekhnologi identik dengan jenis kelamin laki-laki, sehinggga ketika ada kaum Hawa yang berpengaruh maka namanya akan tenggelam di “lautan” dan didominasi  kaum Adam. Tapi apapun itu alasannya, sejarah membuktikan bahwa kaum perempuan tak kalah pentingnya di bidnag tekhnologi informasi.
Sejumlah nama perempuan terus menghiasi dunia industri tekhnologi informasi. Sebut saja Charly Fiorina, eks CEO Hewlett Packard dari tahun 1999 hingga 2005, setelah 20 tahun bergabung dengan AT & T dan Lucent Technologies. Tak ketinggalan CEO Yahoo, Carol Bartz yang sebelumnya adalah pimpinan Autodesk. Di Indonesia, ada nama seperti Shinta Danuwardoyo, CEO Bubu.Com, dan Betti Alisjahbana yang pernah memimpin IBM di Indonesia.

No comments:

Post a Comment